Mengutip halodoc.com, mood dapat diartikan sebagai sebuah keadaan emosional yang timbul hanya untuk sementara

Mengutip halodoc.com, mood dapat diartikan sebagai sebuah keadaan emosional yang timbul hanya untuk sementara. Mood diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu baik (positif) dan buruk (negatif). 

Ketika sedang berada pada kondisi mood yang buruk, kebanyakaan orang akan merasa kurang enak untuk melakukan dan menyelesaikan apa yang seharusnya dikerjakan. Karena emosi buruk yang timbul akan membuat perasaan kita menjadi campur aduk dan sulit untuk fokus. 

Kesulitan fokus merupakan kondisi yang menghambat produktivitas seseorang, sehingga hasil yang dikerjaan menjadi kurang maksimal atau bahkan terlambat. Produktivitas seseorang akan membaik ketika hadirnya mood positif dalam dirinya.

Seperti saat seseorang sakit, akan terjadi penurunan autoimmune dalam dirinya, kondisi itu mempengaruhi mood seseorang menjadi negatif. 

Jadi, saat seseorang sakit, fisik yang kurang baik serta mood yang negatif, menjadi latar yang menyoroti bahwa benar adanya keberpengaruhan terhadap produktivitas tersebut.

Oleh karena itu, ketika seseorang sakit hal yang dianjurkan yaitu melakukan atau meperbaiki waktu berolahraga dengan rutin. Hal tersebut karena akan meningkatkan autoimmune seseorang dan berdampak pada mood yang ikut berangsur membaik.

Namun, berolahraga atau berkegiatan fisik juga bisa dilakukan bukan hanya saat pemulihan dari sakit. Hal ini bisa dilakukan ketika mood negatif sedang berada di dalam diri kita.  Salah satu kegiatan ini menjadi rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan mood.

Hal menarik lainnya yang dapat dilakukan adalah mendengarkan musik. Hal tersebut didukung oleh pendapat McGill University di Montreal, Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa kegiatan mendengarkan musik akan mempengaruhi mood kita, karena musik akan membuat tubuh menghasilkkan dopamin.

Dopamin merupakan suatu cairan dalam tubuh yang ada di dalam otak, yang menghasilkan rasa senang, atau biasa disebut dengan hormon menyenangkan.